Sabtu, 14 April 2012

Banyaknya Pemimpin-Pemimpin mengaku Islam tetapi Palsu pada Perbuatannya

pemimpin
ARRAYAH.INFO, Malaysia, 14 April 2012 - Mungkin ini merupakan lembaran hitam bagi sejarah para pemimpin Islam di Malaysia dan juga di Dunia. Ketika mereka kehilangan keberanian menegaskan dirinya sebagai seorang mukmin dan muslim secara terang nyata di depan khalayak umum.

Mereka ramai-ramai menyembunyikan indentitinya sebagai mukmin dan muslim. Mereka bukan hanya malu, tetapi mereka dihinggapi rasa takut, dan tidak adanya kekuatan. Sehingga umat menjadi ragu dan sangsi terhadap mereka. Siapa sejatinya mereka ini?

Mereka bukan hanya bergurau, ketika seharusnya menegaskan jati dirinya, tetapi mereka melepaskan semua keterkaitannya dengan Islam. Seakan mereka bukan orang yang beriman, muslim, dan pemimpin Islam. Mereka benar-benar menyembunyikan jati dirinya, identitinya, dan segala keterkaitannya dengan Islam.

Para pemimin dan tokoh Islam itu, lebih senang dan bangga, bila dirinya diketahui atau difahami oleh khalayak sebagai tokoh atau pemimpin yang sama sekali tidak mempunyai kaitan dengan Islam. Mereka lebih senang bila disebut sebagai tokoh yang toleransi atau sebagai pemimpin nasionalis, pluralis, demokratik, dan liberalis.

Para pemimpin dan tokoh Islam itu, mereka sangat takut bila dirinya dicap atau diberi lebel sebagai "ushulliyyun" (fundamentalis). Kerana dengan label seperti itu, mengakibatkan tidak dapat diterimanya mereka oleh pelbagai kalangan internasional. Bahkan, ada pemimpin atau tokoh yang menyatakan "baju Islam" sebagai "baju yang sempit", kerana itu ditinggalkannya segala yang mempunyai kaitan dengan Islam.

pemimpin
Para pemimpin dan tokoh Islam itu, sering membuat kenyataan yang menolak dan menentang nilai-nilai Islam, sebagai sistem kehidupan yang bersifat asas dengan terang-terangan. Mereka memilih sistem dan undang-undang kufur buatan manusia. Sepertinya mereka tidak pernah mengenal Islam. Mereka dengan terbuka menapikan prinsip-prinsip Islam. Memuji dan mengagungkan undang-undang dan prinsip-prinsip buatan manusia yang bersifat kufur dan batil.

Para pemimpin dan tokoh Islam itu, mereka tak berani lagi melakukan nahi mungkar. Membiarkan kemungkaran berjalan di mana-mana. Kerana mereka menolak syariah Islam, dan hanya merujuk undang-undang dan peraturan buatan manusia, yang terang-terangan memberontak terhadap undang-undang yang diciptakan Allah SWT.

Hilangnya contoh dan teladan dari para pemimpin dan tokoh Islam, yang benar-benar tegas dan berpegang teguh pada asas dan prinsip-prinsip Islam, mengakibatkan semakin jauhnya umat dari Islam. Umat ​​Islam seperti anak ayam yang kehilangan ibunya.

Pemimpin dan tokoh Islam yang mula-mula dianggap lurus, dan mempunyai usaha dalam membela dan menegakkan Islam dan melakukan amar makruf nahi mungkar, tiba-tiba berubah sikap dan menjadi "negara thogut", bukan menjadi pembela agama Allah, tetapi menjadi pembela kemungkaran dan kebathilan, serta menjauhi hukum-hukum dan aturan Allah SWT.

Padahal, Islam adalah agama yang di wahyukan oleh Allah SWT kepada para utusan-Nya yang tidak ada campur tangan sedikitpun dari manusia. Ia tegak di atas ajaran tauhid murni, maka Islam merupakan agama yang lurus dan bersih dari kebathilan dan kekurangan.

Para Rasul diutus kepada umat manusia oleh Allah SWT, hanya mempunyai dua misi yang agung, iaitu mengajak seluruh manusia beribadah semata kepada Allah Rabbul Alamin, dan menjauhi thogut. Hasil beribadah kepada Allah SWT semata-mata, maka secara fitrahnya akan menjauhi thogut.

Hari ini kita menyaksikan banyaknya pemimpin dan tokoh Islam palsu. Mereka mengisytiharkan dirinya sebagai pemimpin dan tokoh umat, tetapi disisi lain, mereka justeru memberikan wala'nya (kesetiaan) kepada musuh-musuh Allah, kepada thogut, dan menolak segala Keagungan dan Kemahakuasaan Allah, serta hukum-hukum-Nya.

Mereka berlindung, meminta pertolongan, dan meminta rezeki kepada thogut. Kerana itu, mereka tak mempunyai kemuliaan sedikitpun di hadapan manusia, dan di hadapan Allah Rabbul Alamin. Mereka tidak mempunyai izzah, dan menjadi sangat hina di hadapan musuh-musuhnya. Musuh-musuh Islam dicabut rasa takutnya, dan rasa takut itu ditimpakan kepada para pemimpin dan tokoh Islam.

Bukti sejarah sampai hari ini, menunjukkan bahawa sejak manusia hidup di bawah sistem buatan manusia, seperti kapitalis, sosialis, komunis, liberalis, dan lain-lain, mereka tak henti-henti ditimpa kemalangan, kesengsaraan, kenestapaan, serta penderitaan. Mereka menyangka sistem dan nilai buatan manusia itu dapat membahagiakan mereka, tetapi justru menghancurkan kehidupan mereka.

Para pemimpin dan tokoh Islam, seharusnya memahami keadaan sekarang ini secara global. Di mana seluruh ideologi dan sistem yang ada telah gagal, dan tidak lagi berfikir tentang ideologi ciptaan manusia, yang nyata-nyata bathil, syirik, dan meninggalkannya. Serta tidak perlu lagi takut menyatakan komitmen dan ketundukkan terhadap nilai-nilai dan prinsip Islam. Firman Allah:
"Wahai orang-orang yang beriman, kalau kamu membela (agama) Allah nescaya Allah membela kamu (untuk mencapai kemenangan) dan meneguhkan tapak pendirian kamu." [Surah Muhammad ayat 7]

Jadi, kewajipan setiap pemimpin, tokoh, dan orang-orang yang beriman, hanyalah membela agama Allah, dan pasti Allah akan membela mereka. Bukan justru takut dan malu, atau sudah tidak ada lagi jiwa saja'ah, ketika Allah Azza Wa Jalla, memberikan kenikmatan berupa kekuasaan, kemudian menjauh dari agama Allah.

Kewajiban orang-orang yang beriman dan muslim, ketika menjumpai para pemimin dan tokoh Islam palsu, maka jauhi dan tinggalkanlah, jangan lagi hiraukan ucapan sekular dan seruannya. Kerana hanya akan membawa kemudaratan belaka. [edit/globalmuslim.web.id/arrayah.info]

Sumber : http://www.globalmuslim.web.id/2012/04/banyaknya-pemimpin-islam-palsu.html
Recent Posts Widget | Webaholic

Catatan Popular