Yang Diperlukan Kerahan Tentera, Bukan Setakat Utuskan Surat Hentikan Kezaliman Myanmar

ARRAYAH.INFO, Jakarta, 5 Ogos 2012 - Hentikan kebiadaban rejim Myanmar terhadap Muslim Rohingya tidak cukup hanya dengan surat. "Sekadar surat saja tidak cukup, kecaman dunia dan PBB saja dia acuhkan apalagi hanya surat!," Ujar Jurucakap Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Muhammad Ismail Yusanto, Ahad (5 Ogos 2012) hadapan Istana Negara.

Menurut Ismail, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menghantar surat kecaman ke rejim Myanmmar adalah suatu kemajuan, kerana sebelum ini hanya diam saja. Namun menurutnya, sekurang-kurangnya ada dua alasan yang membuat SBY tidak cukup hanya menghantar surat.

Pertama, sebagai ketua ASEAN semestinya SBY melakukan tindakan efektif salah satu anggotanya yang berbuat jenayah.

Kedua, sebagai penguasa negeri umat Islam terbesar dunia semestinya SBY lebih bertanggung jawab untuk mengelakkan berulang lagi pembunuhan kaum Muslim Rohingya di Arakan.

Tindakan berkesan yang dapat mencegah rejim Myanmar mengulangi lagi kezalimannya itu menurut Ismail adalah mengerahkan tentera ke sana. "Hanya dengan tentera kezaliman lebih lanjut boleh dicegah," ungkap Ismail di sela-sela aksi Solidaritas Muslim Rohingya.

Menurutnya, saat ini belum ada satu pun kekuatan luar yang dapat menghentikan kezaliman Myanmar kerana tidak ada satu pun yang mengerahkan tenteranya. Padahal sejak tahun 1940-an, secara priodik, sistematik dan berkesan, rejim Budha Burma itu membantai Muslim Rohingya di Arakan.

Dibawah panas terik matahari, kira-kira 4000 penyeru melaksanakan puasa Ramadhan tersebut melakukan seruan dari Patung Kuda Silang Persiaran menuju Istana Negara.

Tepat di hadapan Istana Negara tempat SBY, penyeru yang merupakan aktivis dan penyokong Hizbut Tahrir Indonesia Sejabodetabek itu membentangkan banner seruan yang bertuliskan: "SBY!! Kirim Pasukan, Selamatkan Muslim Rohingya." [Joko Prasetyo; photo by Fatih Mujahid edit by abuidris]

Sumber : http://hizbut-tahrir.or.id/2012/08/05/surat-saja-tak-cukup-hentikan-kedzaliman-myanmar/